*** BEST SOUND SYSTEM JAKARTA, Jl. Asembaris Raya F. Barat no.40A Kebonbaru Tebet, Jakarta Selatan (12830) Telp: 62.021.83705116 ***

Rabu, 17 Juni 2015

INTERPRETER dan TRANSLATION

Banyak sekali di antara kita yang salah pengertian tentang translator dan interpreter, yang menjadikan keduanya diartikan tertukar-tukar dan tidak jarang pula yang berpendapat bahwa interpreter sama dengan translator. Nah, untuk meluruskan keberagam anggapan ini kami coba uraikan di ruang ini.

Pengertian INTERPRETING dan TRANSLATION
Interpreting adalah proses menerjemahkan bahasa lisan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
Translation adalah proses menerjemahkan bahasa tulisan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Pengertian INTERPRETER dan TRANSLATOR
Interpreter
Interpreter atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Juru Bahasa adalah seorang penterjemah bahasa yang mengalihkan bahasa lisan dari bahasa satu ke bahasa yang lain secara langsung (orally) dalam waktu yang sama atau “on the spot“ (saat itu juga).
Translator
Translator adalah penterjemah juga, namun produk yang dihasilkan berupa tulisan diatas sebuah media, tugas seorang translator adalah menstransfer teks dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dan memiliki waktu yang lebih fleksibel.

Persamaan Interpreter dan Translator
  • Menerjemahkan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain
  • Mempunyai grammer yang bagus
  • Mempunyai pengetahuan tentang kebudayaan
  • Memiliki pengetahuan bahasa pasif yang baik dari bahasa yang mereka kerjakan
  • Memiliki penguasaan Bahasa yang baik
  • Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bidang teks atau pembicaraan yang diterjemahkan
  • Tahu bagaimana cara menterjemahkan

Perbedaan Interpreter dan Translator

Interpreter
Translator
Pada prakteknya penerjemahan lisan, penerjemah tidak memiliki kesempatan luas untuk menggunakan kamus atau bahan referensi lain pada saat penerjemahan berlangsung karena keterbatasan waktu.
Pada prakteknya penerjemah tulis memiliki kesempatan luas untuk menggunakan kamus atau bahan referensi lain pada saat penerjemahan berlangsung karena waktu yang fleksibel.

Sementara penerjemah lisan menguasai bahasa lisan (listening) tingkat reseptif.


Penerjemah tulis menguasai bahasa tulis tingkat reseptif.
Penerjemah lisan, dituntut kemampuan untuk dapat mengungkapkan gagasan dalam bahasa langsung secara lisan/tingkat reseptif.
penerjemah tulis harus menguasai kemampuan menulis atau mengungkapkan gagasan dalam bahasa secara tertulis dengan baik (tingkat produktif).

Penerjemahan lisan dituntut keterampilan berbicara (rhetoric) yang baik dan suara yang jelas.


Dalam penerjemah tulis hal ini tidak diperlukan dalam penerjemahan tulis.

Penerjemah lisan harus memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara cepat dan langsung.
Penerjemah tulis tidak harus memiliki kemampuan tersebut karena harus bisa memanfaatkan kamus atau referensi yang lain secara tepat.


MACAM INTERPRETER
Consecutive interpreting; merupakan suatu kegiatan penerjemahan lisan secara bergantian dalam konferensi atau pertemuan. Pelaksanaanya penerjemah duduk bersama peserta dalam satu ruangan, mencatat apa yang dikatakan pembicara. Kemudian penterjemah mengalihbahasakan pernyataan/ujaran tersebut dengan atau tanpa catatan pada setiap akhir ujaran pembicara (jeda). Proses penerjemahan dilakukan dengan cara bergantian, artinya penerjemah menjelaskan ulang setelah pembicara memberi jeda dalam penjelasannya. Jadi, urutan bicaranya adalah pembicara – penerjemah – pembicara – penerjemah, dan seterusnya.

Simultaneous interpreting; merupakan suatu kegiatan penerjemahan lisan simultan. Dalam penerjemahan ini penerjemah berada di ruang khusus kedap suara (booth) yang bersembunyi di balik kaca hitam terpisah dengan peserta konferensi. Biasanya dalam penerjemahan lisan simultan peserta memakai headset atau alat dengar yang ditempel di telinganya untuk mendengarkan pembicara dan microphone yang menyatu dengan headset itu ataupun terpisah untuk berbicara mentranslate bahasa pembicara. Pembicara dan penerjemah berbicara bersama-sama (simultan) dalam bahasa yang berbeda. Bilamana peserta tidak ingin mendengarkan bahasa sasaran, mereka bisa melepas headset yang dipakainya. Peserta dapat memilih bahasa sasaran dengan menekan tombol saluran bahasa yang diinginkan melalui headset receiver. Suara yang didengar itu suara interpreter bukan suara mesin.

Beberapa orang interpreter sedang bertugas dalam booth masing-masing pada suatu acara. 
foto: Asia Pacific and Middle East Cooperation in Criminal Matters, Maret 2011.


Salah satu posisi tempat booth2 interpreter berada pada saat konferensi besar seperti acara Ninth Ministerrial Conference WTO-OMC 9 2013, yang kami ikuti.

Liason Interpreting adalah menerjemahkan dalam bentuk konteks yang formal, misalnya di dalam forum pendidikan, politik dan lain sebagainya.

Whispered interpretation merupakan suatu kegiatan penerjemahan lisan secara berbisik. Penerjemah yang di dalamnya antara interpreter dan speaker berada bersama-sama dalam satu ruangan. Tempat duduk antara interpreter dan speaker tidak jauh. Penerjemah dan speaker duduk berdampingan. Proses penerjemahan ini dilakukan dengan cara membisikkan informasi kepada pendengarnya. Gaya bicara antara speaker dan interpreter bisa bergantian maupun bersama-sama. Tetapi penerjemah hanya boleh berbisik-bisik dilarang berbicara keras.

Sumber: http://gudang-bahasaku.blogspot.com/ dan beberapa sumber lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar