6. TAMAN MEDAN MERDEKA, Jakarta Pusat
Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Deandels (1870) membuat lapangan yang dikenal dengan nama Koningsplein dan selesai dibangun pada tahun 1910. Lapangan inilah yang kemudian disebut sebagai Taman Monas (Monumen Nasional) dan kemudian diubah menjadi Taman Merdeka pada masa kemerdekaan.
Nama Monumen Nasional diberikan karena pada tahun 1961 Presiden RI yang pertama membangun sebuah Monumen berbentuk obor raksasa untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan generasi mendatang.
Kemudian pada tanggal 10 Januari 1993 Presiden Soeharto mencanangkan dimulainya peningkatan dan pengembangan Taman Monas sebagai taman rekreasi dan monumental yang megah. Areal taman telah menjadi jejak sejarah yang panjang, mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan Kota Jakarta, serta catatan berbagai peristiwa yang terjadi selama beberapa ratus tahun.
Konsep tata hijau untuk menunjang keberadaan Tugu Monas, sebagai tempat pendidikan alam, kebon Botani, pengarah, penyejuk, keindahan kota, sangtuari satwa, bio-filter terhadap polusi udara, suara dan cahaya serta mempertinggi fungsi peresapan air di kawasan Taman Medan Merdeka.
Oleh sebab itu pemilihan jenis tanaman dikhususkan pada jenis-jenis yang memenuhi persyaratan tersebut, serta merupakan koleksi tanaman-tanaman yang mewakili kekayaan alam dari 33 provinsi di Indonesia. (baca juga disini atau disini)
7. TAMAN FATAHILLAH, Jakarta Pusat
Setelah kita mengitari ruangan demi ruangan di lantai satu dan dua Museum Fatahillah, lebih lengkap lagi penjelajahan kita dengan berkunjung di taman museum yang letaknya ada di bagian belakang Gedung yang dulunya adalah sebuah Balai Kota yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan van Hoorn.
Taman ini kelihatannya tidak pernah sepi dari pengunjung, baik yang datang dari dalam kota maupun dari luar kota. Bahkan di bulan Ramadhan pun, banyak orang yang datang untuk ”ngabuburit” menunggu kedatangan waktu berbuka puasa disana.
Dalam taman ini terdapat ruangan bawah tanah yang dulunya berfungsi sebagai penjara. Ada pula benda yang menjadi daya tarik museum yaitu Meriam Sijagur. Pengunjung yang datang pastilah tak absen untuk berfoto di meriam ini.
Meriam Sijagur dengan berat 3.5 ton dan panjang lebih dari 3 meter ini melambangkan kesuburan atau dalam bahasa Portugis berarti mano in piga. Di belakang meriam ada bentuk tangan dengan menggunakan gelang, yang menyimbolkan perempuan.
Satu lagi yang tak kalah menarik keberadaannya, meskipun kecil hanya berbobot 70 kg, yakni Patung Hermes / Dewa Yunani (baca juga disini). Patung perunggu berwujud manusia dengan tangan kanannya menunjuk kearah langit. Mulanya patung ini ditempatkan di jembatan Harmoni di mulut jalan Hayam Wuruk, namun karena penyangganya tertabrak mobil pada tahun 1999 hingga bagian kakinya mengalami kerusakan dan nyaris jatuh ke kali, oleh Pemprov DKI segera dipindahkan ke taman Fatahillah, sementara di tempat asalnya di jembatan Harmoni itu telah dibikinkan patung Hermes replikanya yang berbobot mencapai 100 kg.
8. TAMAN LANGSAT, Jakarta Selatan
Taman ini terletak di jalan Langsat kelurahan Keramat Pela, Kebayoran Baru Jakarta Selatan berhadapan langsung dengan Taman Ayodya Barito. Luasnya kurang lebih 3,5 hektar. Lokasinya agak tertutup karena permukaan tanah yang berupa lembah, sekitar 2 meter lebih rendah dari permukaan jalan raya. Lokasinya mudah dicapai dari terminal blok M maupun Pasar Mayestik.
Pada awalnya Taman Langsat merupakan tempat penampungan bibit tanaman, namun pada saat ini telah ditingkatkan fungsinya menjadi area penyuluhan pertamanan dan memiliki beberapa fasilitas yang dapat dipergunakan untuk umum (tempat kursus atau seminar, Jogging Track, Lapangan tenis, Area koleksi tanaman, sebagai fasilitas pengenalan jenis tanaman, Tempat pameran Flora dan Fauna di alam terbuka).
Ciri khas dari taman ini adalah adanya satu pojok taman yang dihiasi angklung-angklung yang tergantung di antara pepohonan sehingga akan menimbulkan suara merdu jika terhembus angin. Selain itu banyak pesan-pesan yang menarik yang patut untuk kita renungkan dan laksanakan untuk kebaikan kota ini. Salah satunya adalah dalam benuk speda yang bertuliskan pesan, "Cycle on Life is Like Riding a Bicycle. To keep your balance, you must keep moving".
9. TAMAN TEBET, Jakarta Selatan
Taman Tebet, Jakarta Selatan atau lebih dikenal dengan Taman Honda Tebet, merupakan ruang terbuka dengan luas 1.800m2 dan panjang 600m terletak di antara jalan Tebet Barat Raya dan Tebet Timur Raya, kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Taman ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan PT. Honda Prospect Motor (HPM). Diresmikan pada tanggal 28 Juli 2010 oleh Syahrul Effendi, Walikota Jakarta Selatan bersama Yukihiro Aoshima, Presdir HPM. Aneka tanaman menghiasi taman yang juga dilengkapi arena bermain anak-anak ini. Tidak hanya itu saja, bahkan taman ini dilengkapi juga dengan reflexiology track, arena futsal, jogging track, jembatan, arena bermain anak-anak, taman bacaan masyarakat, gajebo, wifi dan beberapa lainnya. Di bagian tepi taman ini ditumbuhi cukup banyak macam pepohonan yang menjadikannya rindang dan asri. Beberapa orang pasangan juga pernah mengabadikan dirinya dalam pre-wedding photo di taman ini.
Untuk menuju ke lokasi taman ini, bila mengunakan kendaraan pribadi berupa mobil, maka biasanya parkir di pintu utama di bagian barat taman. Bila naik sepeda motor, parkir di pintu barat ataupun pintu timur.
Bagi mereka yang berkendaraan umum bisa naik mikrolet M34 jurusan Manggarai–Pasarminggu. Bila naik busway, dapat turun di halte busway Pancoran Tugu kemudian naik mikrolet M34. Bila mengunakan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Jabotabek turunlah di stasiun Cawang, Jakarta Selatan kemudian berjalan kaki selama 17 menit menuju lokasi.
10. TAMAN TANGKUBAN PERAHU, Jakarta Pusat
Mungkin Anda merasa asing dengan nama taman yang satu ini, sebagian akan berfikir bahwa taman ini adanya di Gunung Tangkuban Perahu Jawa Barat. Memang letaknya di Tangkuban Perahu namun bukannya gunung, tetapi nama salah satu jalan di kawasan kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Taman yang agak tersembunyi lokasinya ini ditujukan sebagai tempat terbuka untuk penghijauan. Kita bisa menikmati keasrian pepohonan dengan bersantai duduk di beberapa tempat duduk yang tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar