11. MONUMEN
PERINGATAN PROKLAMASI & MONUMEN PROKLAMATOR
Monumen Peringatan 1 Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI
Monumen Proklamator
Tulisan pada Tugu Petir
Tugu Petir
Taman Proklamasi terletak di Jl. Proklamasi (dahulunya disebut Jl.
Pegangsaan Timur no.56), Jakarta Pusat. Didalamnya terdapat dua patung Soekarno-Hatta
yang berukuran besar yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto
ketika naskah proklamasi pertama kali dibacakan. Ditengah-tengah dua patung
Proklamator itu terdapat patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan susunan dan bentuk tulisan
mirip dengan naskah ketikan aslinya. Selain itu terdapat juga Tugu Petir, tugu
peringatan satu tahun proklamasi kemerdekaan RI. Tugu ini
memiliki bentuk obelisk seperti Monas tapi berukuran mini.
Setelah era reformasi, selain
menjadi tempat yang spesial untuk acara peringatan Hari Kemerdekaan RI tiap tahunnya, lokasi ini pun menjadi tempat
pilihan bagi berkumpulnya para demonstran untuk menyuarakan
pendapat-pendapatnya.
Lain halnya ketika sore
menjelang. Pada hari-hari yang biasa, para penduduk yang tinggal tak jauh dari
lingkungan taman ini kerap berkunjung ke Tugu Proklamasi untuk berbagai
aktivitas. Tempat ini menjadi tempat favorit anak-anak bermain, arena
berolahraga, tempat berkumpul dan bertemu, atau hanya untuk duduk-duduk saja
menghabiskan sore hingga senja datang.
12. MONUMEN
PAHLAWAN REVOLUSI
Dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia , Soeharto. Dibangun diatas tanah seluas 14,6 hektar
dalam Kompleks
Museum Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Monumen ini dibangun dengan tujuan memperingati perjuangan para Pahlawan
Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia , Pancasila dari ancaman ideologi komunis.
Keenam pahlawan revolusi
tersebut adalah:
- Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani
- Mayjen TNI R. Suprapto
- Mayjen TNI M.T. Haryono
- Mayjen TNI Siswondo Parman
- Brigjen TNI DI Panjaitan
- Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Jenderal TNI A.H. Nasution juga
disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan
tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH
Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
13. MONUMEN LUBANG BUAYA
Adalah sebuah tempat di kawasan
Pondok Gede Jakarta Timur yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan
30 September pada 30 September 1965 . Secara spesifik, sumur Lubang Buaya terletak di Kelurahan Lubang Buaya di Kecamatan Cipayung, Jakarta
Timur.
Lubang Buaya pada terjadinya
G30S saat itu merupakan pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia . Saat ini di tempat tersebut berdiri Lapangan
Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen
Pancasila, sebuah museum
diorama, sumur tempat para korban dibuang, serta sebuah ruangan berisi relik.
14. MONUMEN TEKAD MERDEKA / PERJUANGAN
SENEN & MONUMEN KESETIAKAWANAN NASIONAL
Monumen
Tekad Merdeka / Perjuangan Senen ini terletak dekat pintu masuk Stasiun Senen. Dibangun
untuk mengenang berbagai peristiwa yang pernah terjadi di daerah
Senen dan sekitarnya. Senen dan sekitarnya adalah daerah yang pernah
menjadi lokasi pertempuran pejuang-pejuang Indonesia
selama perjuangan fisik Jakarta , terutama
setelah kapal-kapal perang Sekutu mendarat di Teluk Jakarta
(29 September 1945 ).
Monumen
Perjuangan Senen melukiskan perjuangan massa
revolusi fisik dengan mendapatkan dukungan dari segenap
unsur masyarakat seperti rakyat, para pemuda dan pemudi, serta
anak-anak. Para pemudi berada di garis
belakang, dapur umum dan palang merah.
Patung Monumen Perjuangan Senen bergaya realistis dengan teknik
pembuatan beton cor bubut batu semen yang didatangkan dari daerah
Sleman Jawa Tengah. Ukuran patung orang dewasa setinggi dua meter dan
anak-anak satu meter. Pematung terdiri dari tiga orang yaitu Sadiman,
Suhartono dan Haryang Iskandar, dibantu oleh pelukis Suyono Palal.
Pembuatan patung dilakukan di Sanggar Pucuk Citra dan diresmikan oleh
Walikota Jakarta Pusat A. Munir pada tanggal 2 Mei 1982.
Monumen
Kesetiakawanan Nasional terletak tidak jauh dari Monumen Senen, tepatnya
didekat perempatan Jl. Kramat Bunder - Jl. Stasiun Senen dan Jl. Melati. Berupa
patung sekumpulan orang dari berbagai profesi, seperti seorang pahlawan yang
membawa bambu runcing, orang yang mengibarkan bendera merah putih, paktani,
ibu-ibu dan anak-anak yang saling membantu, makanya disebut Kesetiakawanan
Nasional. Dan tepat di bagian belakang patung tersebut terdapat ukiran batu panjang
membentuk setengah lingkaran yang bercerita tentang kisah perjuangan nasional
dan keberagaman bangsa kita.
15. PATUNG DADA MOH. HOESNI
THAMRIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar