Jum'at, 12 April 2013, Hotel Pullman Jakarta yang berlokasi di bilangan Central Park Podomoro City Super Block, Jl. Let. Jend S Parman Jakarta Barat, rame-rame dikerubuti oleh lebih dari 2 ribu orang pebisnis 'plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga' yang diberi nama Tupperware. Ballroom Pullman sebesar itu seakan penuh sesak oleh jubelan orang tua muda yang sebagian besarnya didominasi oleh kaum ibu. Mereka datang mewakili distributor-distributor plastik itu dari berbagai penjuru tanah air ini.
Ada apa rupanya, sampai mereka rela berlelah-lelah, susah payah untuk berusaha datang ke tempat itu...... wow, ternyata satu dari idola para ibu yang merupakan Chairman and CEO of Tupperware Brands Corporation Rick Goings datang ke tempat itu.
Pengusaha sukses itu sengaja berkunjung ke Indonesia yang notabene termasuk negara yang pemasaran produknya pada level tinggi alias paling banyak pemakainya dibanding negara-negara berkembang lain di seluruh dunia.
Dalam sehari itu ibu-ibu dimanjakan dengan berbagai acara hiburan, pelatihan pemasaran, dan berbagai buah tangan dari sponsor. Dan para instruktur juga para 'penggede' Tupperware pun sangat bersemangat dan antusias untuk membagikan ilmu-ilmu mereka kepada lebih dari 2 ribu ibu-ibu sepanjang hari, itu yang tergambar dan tertangkap oleh mata kami.
Ko, saya bisa tahu jumlah yang hadir lebih dari 2 ribu orang? gampang bener menghitungnya, soalnya dari permintaan panitia yang harus membagi-bagikan receiver milik kami kepada ibu-ibu yang datang dari 76 distributor se Indonesia itu, jumlahnya memang segitu itu. Alhamdulillah nya memang jumlah alat kami lebih dari jumlah itu, makanya mungkin panitia lebih percaya kepada rental kami, selain daripada alat yang tersedia cukup banyak, juga pelayanan orang-orang kami yang maksimal, juga karena memang kami sudah berpengalaman beberapa kali disewa panitia tiap kali ada pertemuan semacam itu.
Pada acara kali ini kelihatannya ibu-ibu yang hadir banyak juga orang-orang lama yang pernah datang ke pertemuan semacam ini dan pernah memakai alat kami, makanya tidak ada lagi ibu-ibu yang kebingungan seperti tahun-tahun lalu, tidak bisa mendengarkan suara penterjemah di receiver yang mereka pegang saat mereka keluar ruangan untuk makan ataupun pergi ke toilet. Mereka sekarang sudah tahu kalau receiver kami memang tidak bisa menangkap frekwensi suara yang dipancarkan dari booth penterjemah kalau posisi mereka tidak dalam ruangan satu ruangan dengan peralatan pemancar kami, karena peralatan kami memakai sinar infra merah sebagai mediator pembawa suara dari penterjemah ke receiver, tidak seperti alat-alat dari rental lain yang memakai frekwensi radio sehingga suara penterjemah terdengar sampai keluar ruangan. Justru disanalah keunggulan peralatan kami, frekwensi pemancar kami sangat terlindungi dalam satu ruangan saja, sehingga jika perkataan yang diterjemahkan sangat rahasia, akan terjaga kerahasiaannya itu dalam ruangan itu saja.
Kali ini problemnya ada beberapa orang yang mengeluh karena tidak bisa menangkap suara penterjemah di receiver mereka, setelah kami dekati dan dipelajari masalahnya, ternyata mereka memindah-mindahkan saklar putar untuk channel bahasa. Oh.... rupanya mereka yang mengeluh itu orang-orang yang baru tahu alat kami yah..... baiklah di sini kami akan ulas dulu cara pemakaian alat receiver kami.
Ada apa rupanya, sampai mereka rela berlelah-lelah, susah payah untuk berusaha datang ke tempat itu...... wow, ternyata satu dari idola para ibu yang merupakan Chairman and CEO of Tupperware Brands Corporation Rick Goings datang ke tempat itu.
Pengusaha sukses itu sengaja berkunjung ke Indonesia yang notabene termasuk negara yang pemasaran produknya pada level tinggi alias paling banyak pemakainya dibanding negara-negara berkembang lain di seluruh dunia.
Dalam sehari itu ibu-ibu dimanjakan dengan berbagai acara hiburan, pelatihan pemasaran, dan berbagai buah tangan dari sponsor. Dan para instruktur juga para 'penggede' Tupperware pun sangat bersemangat dan antusias untuk membagikan ilmu-ilmu mereka kepada lebih dari 2 ribu ibu-ibu sepanjang hari, itu yang tergambar dan tertangkap oleh mata kami.
Ko, saya bisa tahu jumlah yang hadir lebih dari 2 ribu orang? gampang bener menghitungnya, soalnya dari permintaan panitia yang harus membagi-bagikan receiver milik kami kepada ibu-ibu yang datang dari 76 distributor se Indonesia itu, jumlahnya memang segitu itu. Alhamdulillah nya memang jumlah alat kami lebih dari jumlah itu, makanya mungkin panitia lebih percaya kepada rental kami, selain daripada alat yang tersedia cukup banyak, juga pelayanan orang-orang kami yang maksimal, juga karena memang kami sudah berpengalaman beberapa kali disewa panitia tiap kali ada pertemuan semacam itu.
Pada acara kali ini kelihatannya ibu-ibu yang hadir banyak juga orang-orang lama yang pernah datang ke pertemuan semacam ini dan pernah memakai alat kami, makanya tidak ada lagi ibu-ibu yang kebingungan seperti tahun-tahun lalu, tidak bisa mendengarkan suara penterjemah di receiver yang mereka pegang saat mereka keluar ruangan untuk makan ataupun pergi ke toilet. Mereka sekarang sudah tahu kalau receiver kami memang tidak bisa menangkap frekwensi suara yang dipancarkan dari booth penterjemah kalau posisi mereka tidak dalam ruangan satu ruangan dengan peralatan pemancar kami, karena peralatan kami memakai sinar infra merah sebagai mediator pembawa suara dari penterjemah ke receiver, tidak seperti alat-alat dari rental lain yang memakai frekwensi radio sehingga suara penterjemah terdengar sampai keluar ruangan. Justru disanalah keunggulan peralatan kami, frekwensi pemancar kami sangat terlindungi dalam satu ruangan saja, sehingga jika perkataan yang diterjemahkan sangat rahasia, akan terjaga kerahasiaannya itu dalam ruangan itu saja.
Kali ini problemnya ada beberapa orang yang mengeluh karena tidak bisa menangkap suara penterjemah di receiver mereka, setelah kami dekati dan dipelajari masalahnya, ternyata mereka memindah-mindahkan saklar putar untuk channel bahasa. Oh.... rupanya mereka yang mengeluh itu orang-orang yang baru tahu alat kami yah..... baiklah di sini kami akan ulas dulu cara pemakaian alat receiver kami.
Ini bentuk dari receiver dan headset penerima sinyal
Pastikan headset terpasang di kontak yang ada di bagian samping receiver, tekan tombol ON untuk menyalakan receiver. Lampu led berwarna merah akan menyala selama tombol ON dipijit. Lepas tombol ON (lampu led akan mati) dan headset langsung akan berbunyi, suara penerjemah akan terdengar di headset.
Receiver akan hidup terus selama ada sinyal yang terpancar dari booth penterjemah dan akan mati secara otomatis bila sinyal mati.
Bila receiver mati, segera pijit tombol ON nya, lalu lepas lagi, dan sinyal pun akan terdengar lagi di headset kita.
Pegang receiver didepan badan kita dengan kaca penangkap sinyal menghadap keluar.
Putar channel bahasa, sesuai dengan bahasa yang kita kuasai, misalnya channel angka 1 untuk bahasa Indonesia, channel 2 bahasa Inggris, channel3 bahasa Mandarin, dst.
Kembali ke cerita di atas..... Acara belum juga usai waktu jarum jam kami menunjukkan angka 7. Malam sudah turun. Tugas kami sudah selesai duluan. Alat penterjemah sudah dirapihkan. Dan kamipun segera pulang. Sementara acara Tupperware masih dilanjutkan dengan hiburan dan makan-makan.
Kami juga makan-makan..... tapi di lain tempat, yah.... di hanggar kami lah....
Selamat Tupperware, semoga berjaya selalu. (Agar terus memakai jasa kami tentunya.......:))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar